Papan kayu fabrikasi perlu lapisan finishing untuk membuatnya rapi. Kenali jenis lapisan finishing untuk furnitur khususnya Kitchen Set.
Setelah mengetahui berbagai jenis bahan kayu kitchenset, artkel ini akan mengulas berbagai jenis finishing yang biasa digunakan.
Selain finishing tradisional seperti cat duco dan plitur, jaman now finishing mebel berupa lapisan yang dilem lebih populer.
Berikut beberapa finishing lapisan yang banyak digunakan tukang mebel.
Veneer

Veneer adalah jenis lapisan furniture paling alami. Terbuat dari gelondongan kayu yang diiris tipis-tipis, Veneer menjadikan hasil akhir mebel lebih natural.
Harga veneer tergolong mahal. Itu karena bahan bakunya, dan proses pengaplikasiannya yang harus ekstra hati-hati.
Veneer yang merupakan kayu super tipis membuatnya rentan rusak.
Veneer disukai oleh mereka yang suka furnitur gaya vintage dengan finishing plitur.
Kelebihan Veneer:
- Tampilan lebih natural
- Hasil akhir sangat mirip kayu solid
Kekurangan Veneer:
- Hanya ada motif kayu
- Rentan rusak
- Masih harus diplitur untuk finishing akhir
- Harga tidak murah
PVC Sheet

PVC Sheet sering disebut TACO sheet atau Deco Sheet. Dua nama itu, TACO dan Deco, merupakan leader produk laminasi/lapisan furnitur di Indonesia.
PVC (Poly Vinyl Chloride) Laminate Sheet, atau tukang mebel menyebutnya sebagai Vinyl, berupa plastik laminasi dengan berbagai warna dan motif kayu.
Memiliki ketebalan 0,2 – 0,3 mm, membuat Vinyl lentur sehingga bisa diaplikasikan pada mebel yang memiliki lekukan ekstrem.
Kelebihan Vinyl:
- Fleksibel, bisa diaplikasikan pada permukaan melengkung
- Banyak pilihan warna dan corak
- Harga murah
Kekurangan Vinyl:
- Tipis, permukaan furnitur harus benar-benar mulus
- Tidak tahan gores
- Tidak tahan panas
Kertasive

Kertasive adalah lapisan sejenis PVC Sheet. Bedanya, Kertasive memiliki self adhesive dan ketebalan yang lebih tipis, sekitar 0,1 – 0,2 mm.
Singkatnya, Kertasive adalah stiker PVC Sheet.
Kelebihan Kertasive:
- Fleksibel, bisa diaplikasikan pada permukaan melengkung
- Banyak pilihan warna dan corak
- Praktis karena memiliki self adhesive
Kekurangan Kertasive:
- Tipis, permukaan furnitur harus benar-benar mulus
- Tidak tahan gores
- Tidak tahan panas
HPL

Inilah juara laminasi furnitur, High Pressure Laminate (HPL).
HPL adalah laminasi yang dibuat dengan tekanan tinggi sehingga lebih padat, lebih tebal, dan lebih keras.
Dengan ketebalan 0,7 – 0,8 mm, HPL memiliki daya tahan yang tinggi terhadap gores dan panas.
Karena daya tahan terhadap gores dan panas inilah HPL sangat cocok digunakan sebagai lapisan untuk Kitchen Set.
Kelebihan HPL:
- Lebih tebal
- Tahan gores
- Tahan Panas
- Motif kayu, motif warna solid dan motif batu alam
- Hasil akhir lebih rapih
Kekurangan HPL:
- Kaku, tidak bisa diaplikasikan pada permukaan yang melengkung ekstrim
Salah satu faktor yang mempengaruhi harga Kitchen Set adalah jenis lapisan yang digunakan. Dari ke-empat jenis lapisan diatas, kertasive adalah yang paling praktis, tinggal tempel. Anda bisa memasangnya sendiri di rumah.
Namun, praktis buat tukang mebel tidak berarti menguntungkan buat user. Jika diperhatikan, ketebalan 0,2 – 0,3 yang dimiliki Vinyl saja tidak tahan terhadap gores dan panas. Apalagi Kertasive yang lebih tipis.
Untuk memesan kitchen set custom ke tukang mebel, tidak direkomendasikan memakai laminasi Vinyl atau kertasive.